Laman

Rabu, 21 Agustus 2013

Nantan Wakil Kepala Polri di Duga Korupsi

merahnews.blogspot.com, JAKARTA
 - Wakil Kepala Polri yang menjabat pada tahun 2009 disebut menerima duit dari anak buah Inspektur Jenderal Djoko Susilo, Komisaris Polisi Legimo. Hal ini tercantum dalam daftar barang bukti yang dimasukkan dalam berkas tuntutan Djoko.
"Satu lembar asli catatan tulisan tangan Legimo Pudjo S., berisi pengeluaran uang sejumlah Rp 200 juta untuk TB-2 (Wakapolri), tanggal 19 Juni 2009," demikian tulisan dalam daftar barang bukti tersebut. Tak dijelaskan untuk apa pengeluaran itu.
TB-2 mengacu pada Tri Brata-2, yakni pemegang jabatan tertinggi kedua dalam Polri atau Wakil Kepala Polri. Pada 2009 Wakapolri dijabat oleh Komjen (Purn) Makbul Padmanegara. Kursi itu diserahkannya kepada Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani pada akhir 2009. Djoko sendiri saat itu menduduki kursi Direktur Lalu Lintas Babinkam Polri.
Selain barang bukti itu, jaksa juga memasukkan barang bukti berupa catatan tulisan tangan. "Satu lembar catatan tulisan tangan, berisi tulisan "angka 150 dan 50 jt, TB 2, AKP Hardi, AKBP Srisuari." Namun dalam keterangan barang bukti tersebut tak dijelaskan keperluan dan tanggal pengeluaran.
Kemarin,  Djoko Susilo dituntut 18 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun kurungan. Jaksa KPK juga meminta majelis hakim menjatuhkan pidana tambahan berupa membayar uang pengganti Rp 32 miliar dan mencabut hak memilih dan dipilihnya dalam jabatan publik. Jaksa menilai mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri itu terbukti melakukan korupsi pada proyek simulator uji kemudi tahun anggaran 2011 dan pencucian uang.
Dalam persidangan kemarin, tak semua daftar barang bukti dibacakan oleh jaksa penuntut umum. Hakim meminta jaksa hanya menyebutkan nomor barang bukti saja lantaran persidangan memakan waktu cukup lama, hingga malam.

Daftar 19 Korban Tewas Korban Bus Giri Indah

merahnews.blogspot.com, CISARUA - Bus maut Giri Indah menewaskan 19 orang dari 60 penumpang yang diangkutnya setelah terjun ke jurang di Kampung Persit RT 2/02, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Hingga Rabu (21/8) malam pukul 21.00 WIB, dua jenazah belum diambil pihak keluarga.
"Ada dua (jenazah) yang belum diambil. Atas nama Susi dan Anton," kata seorang petugas BPBD Kabupaten Bogor, Rabu (21/8/2013) malam di RSP Dr. M. Goenawan Partowidigdo.
Pantauan di lapangan, kamar mayat RS Paru masih dijaga polisi dan personel TNI serta petugas BPBD Bogor.
Bus Giri Indah bernomor polisi B 7297 BI terjun ke jurang saat melintasi tikungan tajam menurun di Jalan Raya Puncak-Cianjur Km 88, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Bus maut tersebut hilang kendali setelah rem blong.
Bus menabrak pikap, lalu terjun ke jurang sedalam kira-kira 10 meter, puluhan penumpang menumpuk di kursi sopir, mengakibatkan 19 orang meninggal.
Bus ini mengangkut jemaat Gereja Bethel Indonesia Rahmat Emmanuel Meinistries (GBI REM) Kelapa Gading, Jakarta Utara. Rombongan baru saja menunaikan doa puasa Ester, yakni berdoa sambil menjalankan puasa tidak makan dan tidak minum selama tiga hari tiga malam di Pondok Kapenray, Kota Bunga, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Mereka bertolak menuju puncak Minggu (18/8) pukul 10.00 WIB dan menyudahi acara, Rabu (21/8) pagi.
Kushendar (43), warga setempat, menyaksikan tragedi tersebut. Saat kejadian, dia berada di teras rumahnya yang letaknya dekat lokasi. "Korbannya menumpuk di depan bus, di antara bangku sopir dan pintu depan," ujar Kushendar.
Berikut 19 nama korban tewas
1. Toto Sudarto, warga Pondok Gede
2. Sandra warga Pondok Gede
3. Yuliana
4. Lidia Manik, warga Bekasi
5. Hana, warga Bekasi
6. Tom Simon, warga Tanjung Priok
7. Ajid Samsudin, warga Tugu Utara
8. Ani warga Bekasi
9. Ineke Marumata
10. Sihotang warga Cakung
11. Elsye Tan warga Kelapa Gading
12. Maexel warga Pondok Cabe
13. Anton warga Tangerang
14. Ines warga Bekasi
15. Eflin warga Pondok Gede
16. Nurlina
17. Femy
18. Anton
19. Susi

Beragam Faktor Rupiah Terjun Bebas

merahnews.blogspot.com, JAKARTA -Seperti tengah lesu darah, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot antarbank Jakarta terus melemah. Rupiah menyentuh level 10.504 per dolar AS pada Selasa 20 Agustus 2013. Sejumlah ekonom menyebutkan, ini adalah pelemahan terparah dalam empat tahun terakhir, dan bisa berlanjut hingga tahun depan. Ini berbagai faktor yang menyebabkan rupiah semakin 'terjun bebas'
# Faktor Eksternal
- Pasar khawatir bank sentral Amerika pada 23 September 2013 memutus langkah pertama kebijakan pemangkasan stimulus, yang menyebabkan aliran modal masuk ke Amerika dan stock market di berbagai negara jatuh.
- Pasar khawatir akan ditutupnya pasar Merrill Lynch oleh Amerika, yang bisa mendorong stock dan capital market.
- Lesunya bursa regional dan anjloknya sejumlah mata uang regional terhadap dolar AS.
# Faktor Internal
-  Sentimen negatif pasar terhadap pengumuman Bank Indonesia bahwa defisit transaksi triwulan II meningkat dari US$ 5,8 miliar atau 2,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi US$ 9,8 miliar atau 4,4 persen.
Tonggak Rupiah (per dolar AS)
24 Maret 2011 --- Rp 8.722 -----Terkuat sejak tujuh tahun terakhir
29 Mei 2012 --- Rp 9.570 -----terendah sejak tahun 2009
1 November 2012---Rp 9.623 --- terendah sejak tiga tahun terakhir
Januari 2013------Rp 9.740
Februari 2013-------------Rp 9.710
Maret 2013-----------Rp 9.741
April 2013------------Rp 9.750
Mei 2013----------------Rp 9.810
Juni 2013-----------------Rp 9.960
Juli 2013-----------------Rp 10.278
20 Agustus 2013---------Rp 10.504
Cadangan Devisa Indonesia Januari-Juni (Juta US$)
- 31 Januari 2013    : 108.780,00
- 28 Februari 2013    : 105.183,00
- 28 Maret 2013    : 104.800,00
- 30 April 2013    : 107.269,00
- 31 Mei 2013     : 105.149,00
- 28 Juni 2013     : 98.095,00
- 31 Juli 2013     : 92.671,00
ANTON, EVAN | PDAT | BI KEMENTERIAN KEUANGAN